Media untuk Karya, Karsa, Rasa dan Apa Saja

Bertemu Rafflesia Patma Yang Sedang Mekar di Lintas Gon-gonan


Bunga Patma/ Rafflesia Gadutensis

*****
Peserta Lomba Lintas Hutan Tropis (LLHT) V KPA Forester Tabagsel, beruntung dapat bertemu bunga Rafflesia Patma, atau Rafflesia Gadutensis yang tengah mekar tak jauh dari jalur yang dilalui para penjelajah ini.
Dalam LLHT V di Hutan Gon-gonan, Kelurahan Pintu Padang, Kecamatan Batang Angkola ini. Terbagi lima pos, sebagai sarana lapor dan penilaian peserta yang berjumlah 20 Tim, atau sebanyak 60 orang peserta. Saya ikut menjadi bagian panitia, mengekor dari belakang dan turut bergabung dengan tim panitia yang bertugas memastikan tidak ada peserta yang tersesat.

Bila di Pos I ada sumber air besih Sungai Salam, di Pos II ada Danau Gon-gonan. Kami beristirahat cukup lama di sini. Sebelum akhirnya, melanjutkan perjalanan bereksplorasi di hutan lindung Angkola ini. Menuju jalan pulang dari jalur lain. Perjalanan ini tidak seperti sebelumnya dari Pos Awal di Pintu Padang ke Pos II, yang secara terus menerus mendaki. Dari sini malah menurun, yang tidak kalah ekstrimnya dengan cara mendaki. Hanya saja, bila menurun tumpuan kaki dengan tumit lebih dimaksimalkan. Potensi tergelincir lebih sering, bila tak berhati-hati.

Di bawah sana masih ada Pos III dan seterusnya. Yang harus ditemui. Tentunya dengan petunjuk benang dan pita. Sebab, trek yang kiri kanannya lembah-lembah nan dalam dan pepohonan yang menjulang tinggi, tak jarang menipu pandangan. Dari belakang, kami bersama panitia sebanyak sembilan orang. Berupaya memastikan peserta terakhir sebanyak empat tim tidak terlantar. Apalagi, udara sore tengah mengarak senja. Dan malam pasti segera tiba.

Uak Long, tetua kampung itu yang turut menjadi bagian panitia, tampak gelisah. Tak jarang pula dirinya mendesak agar perjalanan ini lebih dipercepat. Sementara seorang peserta di depan, Retza dari Tim Sahabat Alam mengaku mengalami kram pada betis dan pangkal paha. Jadi, pemuda berbadan gempal itu pun harus lebih banyak beristirahat memulihkan kelenturan otot-otot di kaki kananya.

Trek terus menurun. Batang-batang kecil, tongkat serta akar pepohonan besar yang menyemburat menjadi pegangan tatkala tanah lebih lembab dan menjadi licin. Sekira perjalanan satu jam, Pos III pun ditemui di antara pepohonan besar di hutan lindung itu. Beristirahat sejenak, melakukan pemeriksaan terhadap tim peserta, sebelum perjalanan ini dimulai lagi. Setengah perjalanan dari Pos III ke Pos IV, kami beruntung menemui bunga Rafflesia Patma yang tengah mekar diantara akar pohon sejenis beringin. Bunga itu menyembul dari dedaunan yang gugur dan menghitam di bawah pohon.




Warnanya jingga cerah, berdiameter sekitar 30 Sentimeter. Memiliki lima kelopak, dengan bintik-bintik berwarna jingga lebih pucat. Pada bagian mulut bunga itu, terdapat cembungan seperti bergerigi. Dengan warna yang sama seperti di kelopak dan seluruh tubuhnya. “Jangan disentuh, karena dia sangat sensitif dengan kulit manusia,” kata Rozak, panitia LLHT itu kepada peserta yang sempat mengambil momen, berswafoto dengan bunga langka itu.

Penemuan bunga itu diketahui pertama oleh Reza, seorang bagian panitia LLHT. Menurut Ketua KPA Forester Tabagsel Ahmad Yani Batubara dan Dekcy Candrawan, kawasan hutan lindung Angkola banyak menyimpan keanekaragaman hayati yang tinggi, dan Bunga Padma ini baru diidentifikasi di hutan lindung Angkola ini.
"Bunga sejenis ini pernah ditemukan juga di Taman Wisata Alam Sicikeh-cike, Dairi dan Taman Nasional Batang Gadis," kata mereka.

Sementara itu, perjalanan kami berlanjut hingga ke Pos IV dan Pos V dan perkampungan. Dalam perjalanan ini, banyak tantangan dan ujian yang kami lalui. Ada dua orang yang menjadi peserta dan bagian tim panitia yang meracau. Dan kami harus bahu-membahu, demi meneruskan perjalanan. Kami sampai di perkampungan sekitar pukul 22.00 Wib malam. selanjutnya... > Perjalanan ke Gon-gonan
Labels: Feature

Thanks for reading Bertemu Rafflesia Patma Yang Sedang Mekar di Lintas Gon-gonan. Please share...!

0 Komentar untuk "Bertemu Rafflesia Patma Yang Sedang Mekar di Lintas Gon-gonan"

Back To Top